
Saya bakal selalu ingat kata ibu cantik..
"Kalo mau bertahan disini, kita harus pintar..pintar..pintar" kata si ibu meyakinkan "hanya pintar itu tidak cukup"
Saya dan ketiga temen saya mengangguk cepat
Kami berempat bisa melihat aura cerdas dari setiap pertanyaan yang beliau lontarkan terutama saat beliau menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, baik itu pertanyaan "bodoh" atau pertanyaan sulit sekalipun. Semua ilmu dan pengetahuan yang beliau ketahui akan dibagi dengan lengkap dengan kami. Bahkan ibu tak segan-segan membawakan buku-buku yang sekiranya dapat memberikan informasi lebih
Tapi karena tingkat kesibukan yang tinggi, ibu tidak bisa sering-sering membantu pekerjaan saya dan teman saya, maklumlah..orang penting
Dan sekalinya sedang berada di kantor, lagi-lagi beliau berbagi informasi dengan kami
Ibu membuka sistem informasi pegawai dan mengetik satu nama
"Sebeneranya saya tidak setuju dengan sistem ini, saya tidak mau kalian melihat ini" katanya sambil mengklik menu 'Riwayat Hukuman'.
"Coba kalian lihat ini" kata ibu lagi dengan wajah kecewa
Kami pun segera mendekatkan kepala ke monitor agar dapat melihat dengan jelas apa yang sedang ibu coba beritahu
"kalian tidak mau kan semua orang bisa melihat ini?" ibu bertanya pada kami
Kami tidak tahu harus berkata apa, kami hanya diam sambil menggeleng pelan
"Dia pernah terkena kasus pada tahun 2009, ibu ini sebagai ketua tim menerima gratifikasi dan sejumlah uang dari klien kita. Hanya 70juta, itu juga di bagi rata dengan ke 6 anggota tim nya. Tapi coba lihat apa yang dia dapatkan" ibu bercerita "cuma dapat berapa sih tiap orangnya?'
"Receh bu!" jawab saya bercanda
"Iya..itu cuma sedikit sekali" jawab ibu
"Dan lihat..ia harus mengalami penundaan kenaikan jabatan selama satu tahun" kata ibu lagi " sayang sekali kan?"
Lagi-lagi kami tak bisa berkata apa-apa, hanya bisa mengangguk pelan
"Apalagi kalian ini yang masih muda-muda..Jalan kalian masih sangat panjang disini. Jangan karena hal-hal kecil ini kalian tidak bisa berkembang" ibu mengingatkan
"memang masih banyak yang seperti ini ya bu?" tanya teman saya
"masih..masih banyak yang seperti ini, walau banyak pula yang sudah tidak" ibu sibuk mencari handphone nya, "makanya kalian harus.."
"Pintar..pintar..pintar.." jawab kami sambil tertawa
"Coba kalian lihat ini" ibu memberikan handphonenya untuk kami baca
Saya hanya baca sekilas..isinya tentang seorang kolonel yang menawarkan 150juta kalau ibu bersedia membantunya keluar dari masalah yang dihadapinya
"saya mudah kalau mau jadi kaya..tapi untuk apa? Saya manusia biasa..saya suka jadi orang kaya. Tapi kita harus pintar dalam bertindak, banyak jalan menuju Roma" ibu memberikan senyum termanisnya
mba deeeep...
ReplyDeletesuka sama artikel yang ini...
keep writing yaaaA??
luv it!!